“Industri Content Made In Indonesia
Menuju Masyarakat Ekonomi Asean”
Narasumber :
Erfan Wisnu Wardhana
Digital Bisnis
Saat memulai
suatu bisnis digital, kesiapan harus diutamakan karena dengan adanya kesiapan.
Maka dengan adanya kesiapan tersebut kita bisa meminimalisir keadaan untuk
kedepannya. Mempersiapkan bisnis tersebut apa akan berkembang atau malah
sebaliknya.
Pengertian Digital
Makna sebuah digital kadang diartikan dalam suatu hal
yang hanya berbentuk digital saja tanpa melihat proses dari terbentukya sebuah
digital tersebut. Jadi digital sendiri dalam proses bisnis merupakan membuat
suatu pengalaman atau berbagai pengalaman baru dalam menjalin hubungan secara
personal pada pelanggan dengan cara mendengar keluhan pelanggan dengan model
bisnis yang akan lahir sesudah perencanaan itu dimulai dan saat itu pulan
teknologi menjadi sangat penting dan mempengaruhi bisnis tersebut serta menjadi
tonggak dasar dari sebuah bisnis.
Konten Bisnis
Konten suatu bisnis digital yang ditawarkan berupa
gambar, audia, video, dan konten lainnya. Dalam pengaksesan sangatlah
dibutuhkan saat penawaran produk dan berguna serta bisa membantu kinerja
konsumen.
Media sosial juga berpengaruh dalam bisnis digital
ketika digital tersebut siap untuk dipasarkan, memperlancar proses penjualan
atau penawaran yang akan dilakukan sangatlah besar fungsinya media sosial yang
kita kenal saat ini. Populer di masa yang sekarang ini dan menjadi hal utama
tujuan pencarian produk agar lebih optimal. Berikut beberapa media sosial yang
mungkin pernah kita dengar atau kita pakai saat ini untuk proses bisnis ataupun
yang lainnya :
1.
Interest
Pinterest
adalah virtual pinboard dimana Anda bisa mengunggah foto atau gambar yang bisa
dimasukkan kedalam kategori-kategori (semacam album atau folder) yang bisa di
customize namanya.
Fitur dan
menu pada Pinterest
Ø
Halaman utama
Ø
Tambahkan pin
Ø
Mengulang pin akun milik orang lain
2.
Twitter
Twitter adalah sebuah situs mikroblog dan
situs web jejaring sosial yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk
mengirimkan "pembaharuan" berupa tulisan teks dengan panjang maksimum
140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi.
Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. Kata twitter
secara harfiah berarti 'berkicau'. Situs ini mempunyai konsep blog mikro dalam
penggunaannya.
Mikroblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk
menulis teks pembaharuan singkat yang biasanya kurang dari 200 karakter dan
mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang
dipilih oleh pengguna tersebut.
3.
Facebook
Facebook
adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam
komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan
berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman
mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat
melihat tentang dirinya.
Facebook
didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley
High School diluncurankan pertama kali pada 4 Februari 2004 dan awalnya
hanya untuk siswa Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas
ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT,
Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk
dalam Ivy League.
4.
Instagram
Instagram
adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto,
menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Kevin Systrom dan Mike Krieger adalah
CEO dari Instagram.
Perusahaan
Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010, perusahaan teknologi startup yang hanya
berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya
Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti
bergerak, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk
lebih fokus pada satu hal saja.
5.
Google+
Google sudah tidak asing dengan dunia media
sosial. Di bulan Januari tahun 2004, Google meluncurkan situs media sosial
dengan nama Orkut. Diwaktu itu, Friendster sedang tenar-tenarnya. Myspace dan
Facebook pun belum ada. Walaupun menuai sukses di beberapa negara seperti
Brazil dan India, Orkut tidak menyebar ke seluruh dunia.
6.
LinkedIn
Linked in adalah
salah satu jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter dan lainnya, namun Linked In tampil
sedikit berbeda dengan jejaring sosial kebanyakan. Jejaring sosial yang satu
ini (Linked In) lebih diperuntukkan bagi kalangan profesional. Alhasil,
mengoptimalkan Linked In untuk ‘menjual diri‘ secara online pun lebih
memungkinkan.
Meningkatkan Konten Digital
Mulailah dengan data, kenalilah audiens Anda. Demikian
kata kunci pertamanya., penting bagi kita untuk mengetahui apa yang dilakukan
audiens saat online maupun offline. Dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaannya,
kita bisa menyusun langkah selanjutnya.
Kemudian, jadilah solusi atas masalah-masalah yang
dialami konsumen, cari tau pada momen apakah mereka menganggap sesuatu sebagai
masalah. Hal ini akan menjadi jawaban yang dicari untuk permasalahannya.
Dalam Meningkatkan digital konten ada beberapa tahap
yang harus dicapai untuk memperoleh kemampuan yang tidak diragukan lagi.
Berikut beberapa tahap tersebut :
Ø
Pengalaman Baru.
Ø
Mudah digunakan dan mudah diakses.
Ø
Memberikan respon yang lebih cepat.
Kesimpulan
Beberapa
tantangan MEA, seperti lapangan tenaga kerja yang ada di Indonesia hanya akan
menaikkan angka pengangguran itu sendiri, karena tidak berdampak pada
peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya buruh yang tidak
memiliki sertifikasi pendidikan seperti buruh-buruh yang didatangkan dari
China, bahkan Vietnam yang tidak lebih baik tingkat kesejahteraan pekerjanya
dari Indonesia. Bila Indonesia tidak siap, maka aliran bebas barang, jasa,
investasi, tenaga kerja terampil dan modal, terlihat sebagai ancaman daripada
peluang. Tantangan lainnya adalah jurang horizontal antara negara dengan kelas
ekonomi maju dan yang masih menengah dan maju. Jurang vertikal antara negara
yang demokratis liberal dan masih otoriter. Peluang yang sudah terbuka ini,
kalau tidak segera dimanfaatkan, kita akan tertinggal, karena proses ini juga
diikuti gerak negara lain dan hal itu terus bergulir. Kita harus segera
berbenah diri untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang kompetitif
dan berkulitas global.
Itulah sekilas mengenai Digital Bisnis dalam Seminar Pekan IT 2015 dengan tema "Industri Content Made In Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi Asean". Jika ada kata-kata yang yang salah saya mohon maaf. Terima kasih dan semoga bermanfaat...