Thursday, May 28, 2015

Digital Bisnis dalam Industri Content Made In Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN



“Industri Content Made In Indonesia
Menuju Masyarakat Ekonomi Asean”

Narasumber :   Erfan Wisnu Wardhana

Digital Bisnis
Saat  memulai suatu bisnis digital, kesiapan harus diutamakan karena dengan adanya kesiapan. Maka dengan adanya kesiapan tersebut kita bisa meminimalisir keadaan untuk kedepannya. Mempersiapkan bisnis tersebut apa akan berkembang atau malah sebaliknya.

Pengertian Digital
Makna sebuah digital kadang diartikan dalam suatu hal yang hanya berbentuk digital saja tanpa melihat proses dari terbentukya sebuah digital tersebut. Jadi digital sendiri dalam proses bisnis merupakan membuat suatu pengalaman atau berbagai pengalaman baru dalam menjalin hubungan secara personal pada pelanggan dengan cara mendengar keluhan pelanggan dengan model bisnis yang akan lahir sesudah perencanaan itu dimulai dan saat itu pulan teknologi menjadi sangat penting dan mempengaruhi bisnis tersebut serta menjadi tonggak dasar dari sebuah bisnis.

Konten Bisnis
Konten suatu bisnis digital yang ditawarkan berupa gambar, audia, video, dan konten lainnya. Dalam pengaksesan sangatlah dibutuhkan saat penawaran produk dan berguna serta bisa membantu kinerja konsumen.
Media sosial juga berpengaruh dalam bisnis digital ketika digital tersebut siap untuk dipasarkan, memperlancar proses penjualan atau penawaran yang akan dilakukan sangatlah besar fungsinya media sosial yang kita kenal saat ini. Populer di masa yang sekarang ini dan menjadi hal utama tujuan pencarian produk agar lebih optimal. Berikut beberapa media sosial yang mungkin pernah kita dengar atau kita pakai saat ini untuk proses bisnis ataupun yang lainnya :

1.             Interest
Pinterest adalah virtual pinboard dimana Anda bisa mengunggah foto atau gambar yang bisa dimasukkan kedalam kategori-kategori (semacam album atau folder) yang bisa di customize namanya.

Fitur dan menu pada Pinterest
Ø   Halaman utama
Ø   Tambahkan pin
Ø   Mengulang pin akun milik orang lain

2.      Twitter
Twitter adalah sebuah situs mikroblog dan situs web jejaring sosial yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan "pembaharuan" berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi. Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. Kata twitter secara harfiah berarti 'berkicau'. Situs ini mempunyai konsep blog mikro dalam penggunaannya.
Mikroblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat yang biasanya kurang dari 200 karakter dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna tersebut.

3.      Facebook
Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School diluncurankan pertama kali pada 4 Februari 2004 dan awalnya hanya untuk siswa Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.

4.      Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Kevin Systrom dan Mike Krieger adalah CEO dari Instagram.
Perusahaan Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010, perusahaan teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti bergerak, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.

5.      Google+
Google sudah tidak asing dengan dunia media sosial. Di bulan Januari tahun 2004, Google meluncurkan situs media sosial dengan nama Orkut. Diwaktu itu, Friendster sedang tenar-tenarnya. Myspace dan Facebook pun belum ada. Walaupun menuai sukses di beberapa negara seperti Brazil dan India, Orkut tidak menyebar ke seluruh dunia.

6.      LinkedIn
Linked in adalah salah satu jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan lainnya, namun Linked In tampil sedikit berbeda dengan jejaring sosial kebanyakan. Jejaring sosial yang satu ini (Linked In) lebih diperuntukkan bagi kalangan profesional. Alhasil, mengoptimalkan Linked In untuk ‘menjual diri‘ secara online pun lebih memungkinkan.
Meningkatkan Konten Digital
Mulailah dengan data, kenalilah audiens Anda. Demikian kata kunci pertamanya., penting bagi kita untuk mengetahui apa yang dilakukan audiens saat online maupun offline. Dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaannya, kita bisa menyusun langkah selanjutnya.
Kemudian, jadilah solusi atas masalah-masalah yang dialami konsumen, cari tau pada momen apakah mereka menganggap sesuatu sebagai masalah. Hal ini akan menjadi jawaban yang dicari untuk permasalahannya.
Dalam Meningkatkan digital konten ada beberapa tahap yang harus dicapai untuk memperoleh kemampuan yang tidak diragukan lagi. Berikut beberapa tahap tersebut :
Ø   Pengalaman Baru.
Ø   Mudah digunakan dan mudah diakses.
Ø   Memberikan respon yang lebih cepat.

Kesimpulan
Beberapa tantangan MEA, seperti lapangan tenaga kerja yang ada di Indonesia hanya akan menaikkan angka pengangguran itu sendiri, karena tidak berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya buruh yang tidak memiliki sertifikasi pendidikan seperti buruh-buruh yang didatangkan dari China, bahkan Vietnam yang tidak lebih baik tingkat kesejahteraan pekerjanya dari Indonesia. Bila Indonesia tidak siap, maka aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal, terlihat sebagai ancaman daripada peluang. Tantangan lainnya adalah jurang horizontal antara negara dengan kelas ekonomi maju dan yang masih menengah dan maju. Jurang vertikal antara negara yang demokratis liberal dan masih otoriter. Peluang yang sudah terbuka ini, kalau tidak segera dimanfaatkan, kita akan tertinggal, karena proses ini juga diikuti gerak negara lain dan hal itu terus bergulir. Kita harus segera berbenah diri untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang kompetitif dan berkulitas global.

Itulah sekilas mengenai Digital Bisnis dalam Seminar Pekan IT 2015 dengan tema "Industri Content Made In Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi Asean". Jika ada kata-kata yang yang salah saya mohon maaf. Terima kasih dan semoga bermanfaat...


No comments:

Post a Comment